14 April 2009

Usaha penggemukan sapi mudah pasarnya



Usaha yang pasarnya masih terbuka adalah usaha sapi potong. Basrizal Koto, peternak sapi potong dengan luas lahan 300 ha dan kandang berkapasitas 10 ribu ekor, di Pekanbaru, mengatakan masih belum bisa memenuhi kebutuhan Sumatera.

Kepada SinarTani di komplek perkandangannya yang sangat luas dan tidak berbau, Basrizal mengatakan saat ini memiliki stok sapi sebanyak 7 ribu ekor Iebih. 'Semua sapi itu, saya gemukkan tuturnya
Sebagian sapi bakalan ia peroleh dari import, sebagian lagi dari masyarakat sekitar
Diungkapkannya dari kompleks perkandangannya itu kini ia bisa menjual 100 ekor perhari “ Untuk Pekanbaru saja 60 ekor sapi/hari. Medan, Sumbar, Aceh
diambii dari sini. Untuk Sumatera saja belum bisa kita layani," katanya kepada Sinar Tani. Sehingga dia belum berpikir untuk memasarkan sapinya ke Jakarta.
Menurutnya, investasi untuk usaha sapi mencapai Rp 400 miliar. Untungkah? "Kalau nggak untung, nggak .mungkin kita usaha” katanya. Namun dia menjelaskan kalau untuk usaha perbibitan/breeding dengan dana mahal tidak akan untung. "Kalau bunga 5 persen untung, tidak banyak, tapi multi efeknya luar biasa," tuturnya lagi.
Ada dua skim kredit yang sudah dan akan disediakan pemerintah untuk usaha sapi potong dan perbibitan. Pertama, KKPE (Kredit Ketahanan Pangan Energi) dengan bunga 7 persen. Skim ini menurut Basrizal Koto belum untung bila untuk mengembangkan usaha sapi potong.
Karenanya, Deptan tengah mengupayakan kredit untuk perbibitan sapi (KUPS). Waktu itu sudah disetujui oleh Wapres Yusuf Kalla dana dari bank Rp. 1 triliun. Selama 5 tahun, setiap tahun 200 ribu ekor. Pada tahun 2009 disediakan dana-sekitar Rp. 145.millar untuk subsidi bunga di bank BRI, BNl, Bank Agro dan Bank Mandiri. Sempat ada diskusi karena belakangan ini suku bunga naik hingga 16 persen, padahal yang ditanggung pemerintah tidak lebih dari 7 persen, sementara para investor menginginkan bunga yang dibayar 5-6 persen.
Kalau, bunga lebih tinggi dari itu, dikhawatirkan nggak jalan program ini. Kalau tingkat bunganya tidak atraktif, anggaran ini bisa mubazir, tidak akan ada yang mau mengambil kredit itu. lni kan sayang. Menteri Pertanian mengusulkan agar diusahakan supaya bisa lima persen.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com