19 Oktober 2009

Menteri Pertanian Menyerahkan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Tahun 2009 Kepada 9 Pemulia Tanaman Terbaik

Sumber Berita : Sekretariat Jenderal Deptan


Pada tanggal 2 Oktober 2009 bertempat di hotel Grand Hyatt Menteri Pertanian menyerahkan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (KILB) Tahun 2009 kepada 9 pemulia tanaman terbaik. Kesembilan pemulia tanaman terbaik Tahun 2009 yaitu Dr. Aan A. Daradjat, Pemulia Tanaman Padi dari Balai Basar Penelitian Tanaman Padi; Dr. Ir. Budi Marwoto, MS, APU, Pemulia Tanaman Hias dari Balai penelitian Tanaman Hias; Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS, Dosen dan Pemulia dari Institus Pertanian Bogor; Dr. Ir. H. Sudjindro, MS, Pemulia Tanaman Serat dari Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat; Ir. Nurul Hidayati, Pemulia Tanaman Sayuran dari PT. East West Seed Indonesia; Prof. (Emeritus) H. Achmad Baihaki, Ir.M.Sc.Ph.D., Guru Besar UNPAD dan Pemulia Tanaman Serealia; Dr. Abdul Razak Purba, Pemulia Kelapa Sawit dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS); Dr. Ir. Darman Moudar Arsyad, Pemulia Tanaman Seralia dari BB2TP, Badan Litbang Pertanian; MS, Ir. Asep Harpenas, Pemulia Tanaman Sayuran dari PT. East West Seed Indonesia. Para Pemulia boleh berbangga hati karena selain memperebutkan tropy, piagam penghargaan juga berhadiah uang tunai sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk setiap penerima anugrah.

Program Pemberian anugerah KILB 2009 merupakan implementasi dari Instruksi Presiden pada sidang kabinet dan hasil keputusan Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (TIMNAS PPHKI) yaitu agar memberikan anugerah (award) kepada penghasil kekayaan intelektual pada tahun 2009 atas anggaran Depdiknas yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan Kementrian Negara Ristek dan didukung oleh instansi anggota Timnas PPHKI, termasuk Departemen Pertanian.

Target pemberian anugerah KILB 2009 disediakan oleh Depdiknas sebanyak 50 calon penerima anugerah yang terdiri dari empat kategori. Pertama adalah Kategori Bidang Teknologi atau Penghasil Hak Paten, yang meliputi 13 sub bidang. Kedua adalah Kategori Bidang Varietas Tanaman atau Penghasil Hak PVT, yang mencakup 12 sub bidang . Yang Ketiga ialah Kategori Bidang Ilmu Pengetahuan atau Penghasil Hak Cipta yang terdiri atas 24 sub bidang, dan yang terakhir ialah Kategori Bidang Industri Kreatif yang meliputi 13 sub bidang.

Dari target 50 calon penerima anugerah KILB 2009 hanya dapat ditetapkan 21 pemenang yang memenuhi kriteria, seleksi dilakukan sangat panjang dan ketat karena kriteria yang ditetapkan sangat lengkap dan berat, penilaian dilakukan oleh Tim Penilai yang melibatkan unsur Pemerintah, Asosiasi, Pengusaha dan Akademisi yang ditetapkan oleh Mendiknas sesuai dengan kategori masing-masing anugerah.

Hasil akhir penilaian ditetapkan 21 calon penerima penghargaan yang terdiri dari Kategori Bidang Teknologi atau Penghasil Hak PATEN sebanyak 9 orang; Kategori Bidang Varietas Tanaman atau Penghasil Hak PVT sebanyak 9 orang; dan Kategori Bidang Ilmu Pengetahuan sebanyak 3 orang.

Pada kesempatan malam Anugerah KILB yang dibuka oleh Mendiknas sebagai penanggung jawab Program ini, selain penyerahan anugerah oleh Menteri Pertanian kepada 9 Pemulia Tanaman terbaik, juga diserahkan kepada 12 pemenang anugerah KILB Bidang Teknologi yang dilindungi dengan hak Paten dan Ilmu Pengetahuan yang mendapatkan perlindungan hak Cipta, oleh Menteri Hukum dan HAM, Mendiknas dan Menristek.

Khusus Bidang Varietas Tanaman event penganugerahan ini merupakan momentum yang sangat baik bagi pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada para pemulia terbaik yang telah berjuang dan meneliti cukup lama dalam menghasilkan varietas unggul-varietas unggul handal, yang mempunyai andil cukup besar dalam pengembangan agribisnis dan swasembada pangan tahun 2008. Selain itu momentum ini juga diharapkan dapat memberikan semangat kepada generasi muda sehingga bergairah dalam melakukan penelitian khususnya untuk merakit varietas unggul baru.

Berikut adalah ke”luar biasa”an dari para penerima anugerah dibidang varietas tanaman :

  1. Dr. Aan Andang Daradjat dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, bersama timnya telah menghasilkan sejumlah varietas padi, 28 varietas diantaranya telah memperoleh sertifikat dari kantor PVT. Salah satu varietas terbaiknya adalah Ciherang, yang terkenal dan luas ditanam petani, sehingga mampu menggeser varietas IR64 yang telah mendominasi pertanaman padi di Indonesia selama 22 tahun. Pengggunaan varietas unggul Ciherang dan varietas-varietas lain yang setipe menjadikan Indonesia mampu berswasembada beras di tahun 2008.
  2. Dr. Ir. Budi Marwoto dari Balai Penelitian Tanaman Hias, berhasil menciptakan 19 varietas unggul krisan, 2 varietas di antaranya telah dilindungi hak PVT, 5 varietas lili, 4 varietas anyelir. Varietas krisan yang dihasilkan telah berkembang di seluruh sentra produksi di tanah air yang berdampak positif terhadap penumbuhan industri tanaman hias dan pengembangan ekspor.
  3. Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati MS., Dosen & Pemulia di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB. Bersama Timnya, Dr. Sriani telah menghasilkan pepaya unggul yang unik, dan terdaftar di Pusat PVT. Diantaranya, pepaya mini ’Arum Bogor’, pepaya jingga ’Prima Bogor’, dan pepaya penghasil papain ’Wulung Bogor’. Diseminasi benihnya telah dilakukan ke sentra produksi pepaya terutama di Jawa, Sumatra, dan Bali, serta Kalimantan. Varietas unggul lain yang dihasilkannya adalah Cabai hibrida IPB.
  4. Dr. Ir. H. Sudjindro MS, adalah pemulia kenaf dari Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Malang (BALITTAS), menghasilkan 11 varietas kenaf dan 1 diantaranya telah berhasil dilindungi Hak PVT yaitu varietas Karangploso 15. Varietas unggul ini sudah dikomersialisasikan melalui perjanjian lisensi dengan PT. Global Agrotek Nusantara. Dengan varietas unggul kenaf hasil rakitannya, Doktor lulusan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini banyak membantu petani kenaf di daerah Lamongan Jawa Timur serta daerah-daerah lain, serta menciptakan alternatif pemanfaatan bahan baku untuk kebutuhan industri hilir yang bernilai tinggi.
  5. Nurul Hidayati SP., ini adalah seorang breeder, sekaligus Crop Breeding Manager yang bekerja di PT. East West Seed Indonesia. Ia berhasil menciptakan 20 varietas tomat hibrida, 11 varietas terong hibrida dan 7 varietas sayuran daun. Sejak tahun 1990, Nurul yang merupakan lulusan dari Institut Pertanian Bogor memulai karirnya dan memelopori dalam kegiatan resistant breeding untuk bakteri layu (Ralstonia solanacearum) pada tomat hibrida, late blight (Phytophthora infestans) pada tomat, nematoda pada tomat, dan geminivirus pada tomat di Indonesia.
  6. Prof. Dr. Achmad Baihaki MSc., dikenal sebagai pendidik para pemulia generasi muda di Universitas Padjadjaran Bandung, dan pemulia kedelai yang telah berhasil menciptakan 2 (dua) varietas kedelai yang disesuaikan dengan lingkungannya. Baihaki yang juga pendiri Jurnal Imiah Zuriat dan Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia, dimasa senjanya masih mampu menghasilkan 5 (lima) varietas hibrida jagung yang direncanakan akan dilepas tahun 2009.
  7. Dr. A. Razak Purba dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, menghasilkan 4 varietas unggul yang saat ini penggunaan varietas-varietas baru tersebut sudah sangat meluas. Penekanan pada peningkatkan rendemen minyak (yang mencapai 27,5% pada skala komersial) merupakan aspek utama dirilisnya varietas-varietas ini, selain kecocokannya untuk dikembangkan pada daerah pertanaman di mana tenaga pemanen sangat sulit diperoleh.
  8. Dr. Ir. H. Darman M. Arsyad, MS seorang pemulia kedelai di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, telah menghasilkan 20 varietas unggul kedelai, tujuh varietas diantaranya sebagai pemulia utama dan 13 varietas lainnya sebagai anggota tim pemulia. Varietas kedelai Wilis dan Tanggamus yang dikenal dan menyebar luas di Indonesia adalah hasil seleksi dan karya yang membanggakan bagi yang bersangkutan.
  9. Ir. Asep Harpenas, pemulia tanaman dari PT. East West Seed Indonesia, adalah salah satu dari sejumlah pemulia cabai yang telah mempopulerkan cabai hibrida di Indonesia. Ia telah menghasilkan 33 varietas cabai, paria, oyong dan kacang panjang, dua puluh varietas diantaranya telah terdaftar dan telah mendapatkan sertifikat Hak PVT. Dia adalah pelopor penggunaan galur mandul jantan (CMS) di Indonesia. Inovasi ini berpengaruh dalam sistem produksi benih sehingga menjadi lebih mudah dan ekonomis, yang pada gilirannya berdampak pada efisiensi usaha perbenihan. Varietas-varietas yang dihasilkan.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com