Drs. Andi Baharuddin P. Camat Sinjai Selatan kabupaten Sinjai mengatakan bahwa : masyarakat tani didaerahnya haus akan inovasi teknologi pertanian. Karena itu, diperlukan teknologi pertanian spesifik lokasi agar kegiatan pembangunan pertanian semakin ditingkatkan. Jika ketersediaan pangan cukup dan harganyanya terjangkau oleh masyarakat, maka akan menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat. Demikian sambutannya pada pembukaan Lokakarya Penyebaran Informasi Teknologi Pertanian, kerjasama Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan kab. Sinjai dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, Kamis 28 Agustus 2008, di kantor BPP Sanghyangseri Sinjai.
Hadir; Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Selatan, diwakili Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si. , Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kab. Sinjai, diwakili PPK FEATI Kab. Sinjai, Dinas terkait, Peneliti, Penyuluh dan 60 orang peserta Ketua Gapoktan Pengelola FMA se kab Sinjai.
Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si. mengingatkan kepada peserta bahwa indicator keberhasilan Program FEATI yang dilaksanakan adalah ; > 60% anggota Kelompok tani (Gapoktan) berperan dalam kajian Teknologi Pertanian secara partisipatif dan > 80% diantaranya meningkat produktivitasnya melalui penerapan hasil kajian.
Repelita Kallo S.Pt. dalam laporannya mengawali acara mengatakan : tujuan dilaksanakannya kegiatan ini disamping untuk memberikan pembekalan kepada para Ketua Kelompok Tani/Gapoktan tentang inovasi teknologi, juga untuk menemukan umpan balik pelaksanaan kegiatan Demplot PTT padi Sawah yang dilaksanakan di desa Puncak, kabupaten Sinjai.
Materi yang dilokakaryakan : Metode pengendalian hama Tikus (Prof. Dr. Djafar Baco); PTT dan metode penentuan pemupukan padi spesifik lokasi (Drs, Nasruddin Razak), Kewirausahaan dan Kepemimpinan (Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si.) dan Formulasi ransum pakan ternak yang murah dan pembuatan Efektif Mikroorganisme(Ir. Mathius Sariubang, M.S).
Pemaparan materi dilakukan secara panel dari pemateri dan dilanjutkan dengan diskusi. Peserta antusias bertanya kepada pemateri mengenai materi yang disajikan. Acara dilanjutkan dengan kunjungan lapang ke lokasi Demonstrasi Teknologi PTT Padi Sawah.
Enam puluh lembar kuisioner disebarkan kepada peserta, menunjukkan hasil :
- 95 % peserta mengatakan pertemuan ini bermanfaat untuk kelancaran tugasnya dilapangan
- 90 % peserta mengatakan pertemuan ini agar dilaksanakan 2 atau 3 kali setahun
- 88 % peserta mengatakan materi yang dibahas sesuatu yang baru.
- 70% peserta mengatakan teknologi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan petani dilapangan.
Beberapa orang peserta menyarakan agar Lokakarya semacam ini dilaksanakan secara bergilir disetiap Kantor Balai Penyuluhan Pertanian.
1 komentar:
mampir nich...
oh ea,, ada sedikit info tentang kayu jabon.mungkin pernah denger tentang kayu jabon ok.. SALAM.....
Posting Komentar