Oleh sebab itu, untuk mensukseskan Gerakan ini agar mencapai sasaran, Dirjen Perkebunan mengharapkan dukungan dan kesungguhan Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten lokasi gerakan agar serius merealisasikan mempersiapkan dan merealisasikan anggaran APBDnya.. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasim Limpo, pada acara tersebut menyatakan akan berupaya menganggarkan dana pendamping Rp. 135 miliar yang dibutuhkan pada 2009. Pendapatan devisa Sulsel terbesar bersumber dari nikel dan kakao. Total kebutuhan anggaran rehabilitas kakao Sulsel mencapai Rp. 960 miliar dan tahun ini menerima bantuan Rp. 310 miliar dari pemerintah melalui Ditjen Perkebunan, rehabilitas kakao di Sulawesi pada tahun 2009 ditargetkan seluas 20.900 ha, peremajaan 4.300 ha, intensifikasi 23.700 ha di 10 kabupaten se Sulsel, ‘tegas Gubernur. Dirjen perkebunan mengatakan program Gerakan Peningkatan produksi dan mutu kakao selama 3 tahun (2009-2013) debngan total pembiayaan Rp. 13,7 triliun secara rinci seperti tabel berikut ini : Tabel rekapitulasi pembiayaan gerakan selama 3 tahun (2009-2011) antara lain :
Dirjen mengharapkan dengan Gerakan tersebut akan diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Meningkatkan produktivitas kakao di lokasi gerakan dari rata-rata 650kg/ha/tahun pada tahun 2009 menjadi 1.500 kg/ha/tahun; 2. Meningkatkan produksi kakao di lokasi gerakan dari 297 ribu ton/tahun menjadi 675 ribu ton/tahun; 3. Meningkatkan pendapatan petani di lokasi gerakan dari Rp.22.600/ha/tahun pada tahun 2009 termasuk penghasilan dari jagung menjadi Rp. 30.000/ha/tahun pada tahun 2013; 4. Meningkatkan penerimaan devisa di lokasi gerakan dari US$ 494 juta pada tahun 2009 menjadi US$1.485 juta pada tahun 2013; 5. Meningkatkan mutu kakao sesuai SNI sebanyak 675 ribu ton/tahun pada tahun 2013; 6. Terpenuhinya kebutuhan bahan baku industry dalam negeri. |
Labels
- BUDIDAYA PISANG (13)
- FEATI (1)
- KOMPUTER (1)
- P3TIP/FEATI Kab. Sinjai (1)
Text
Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP)
Kabupaten Sinjai
Sekretariat :
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai
Jl. Arief Rahman Hakim No. 02, Telp. (0482) 2425372, Fax. (0482) 22270, e-mail : bppkpkabsinjai@gmail.com
Popular Posts
-
Pelaksanaan Pelatihan Teknik Fasilitasi Yang Partisipatif Dalam Pelaksanaan FMA (Angkatan I) P3TIP/FEATI Kabupaten Sinjai telah dilaksanakan...
-
REPUBLIC OF INDONESIA FARMER EMPOWERMENT THROUGH AGRICULTURAL TECHNOLOGY AND INFORMATION Ref : FEATI/IC-01/20000/08 REQUEST FOR EXPRESSION O...
-
Rekans terhormat, berikut ini saya mau sharing mengenai teknologi penggemukan sapi potong dengan suplemen organik 100%. Semoga kiranya berma...
-
I. PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia yang semakin memburuk memberikan dampak negatif yang nyata pada ketersediaan pangan dewasa ini. Ke...
-
Sumber Berita : Sekretariat Jenderal Jakarta, 7 Oktober 2009. Pada hari Senin, tanggal 5 Oktober 2009, Menteri ...
-
Sebagian orang mungkin akan merasa heran dengan adanya jamu tradisional untuk sapi. Pada umumnya yang dikenal orang adalah jamu untuk dikon...
-
Empat Langkah Mudah Olah Sampah RT Jadi Kompos Siapa yang tak pusing dengan limbah atau sampah rumah tangga yang semakin hari semaki...
-
NARA SUMBER/PEMATERI SUASANA PELATIHAN PRAKTEK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (BOKASHI) PRAKTEK LAPANG DESA PATALASSANG KEC. SINJAI TIMUR PRAKTEK L...
-
JAKARTA -- Luar biasa. Ungkapan ini rasanya pantas disematkan kepada para stakeholder pertanian Indonesia. Bayangkan, dalam dua tahun bertur...
Recent Posts
Download
14 April 2009
Sosialisasi Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional
Diposting oleh Andi Nuryadin, SE
Ketersediaan Benih Kakao Untuk Mendukung Gernas Kakao Tahun 2009-2011
Persiapan benih kakao SE yang dilakukan oleh Puslitkoka Jember, ditinjau langsung oleh Dirjen Perkebunan Acmad Mangga Barani, Rabu, (14/1-09). Sebab, kesi
Tabel. Potensi Kerugian Harga Biji Kakao Indonesia ke Amerika Serikat Akibat Mutu Rendah
Sumber : Ditjen Perkebunan, Gernas Kakao 2008
Lebih lanjut dijelaskan oleh Dirjen, bahwa Gerakan ini akan diikuti dengan pembangunan empat laboratorium penelitian sebagai bagian dari Pusat Penelitian Kopi da Kakao Indonesia. Empat lab yang akan dibangun tahun ini juga tersebar di empat provinsi" yakni Sulsel, Sulbar, Sultra dan Sulteng," Untuk membangun sarana laboratorium tersebut, pemerintah telah menyiapkan dana APBN 2009 sekitar Rp 21 miliar untuk mewujudkan laboratorium tersebut, dengan harapan nantinya penyediaan bibit kakao unggul dengan teknologi SE tidak harus didatangkan dari Jember lagi. Untuk saat ini di Jember baru satu-satunya yang memiliki hak paten tentang produksi benih bersangkutan.
Kakao sampai saat ini umumnya masih diperbanyak dengan benih. Hal ini yang menyebabkan terjadinya keragaman tanaman sangat heterogen, rata-rata produktivitas kakao Indonesia sebesar 625 kg/ha/thn, masih jauh di bawah rata-rata potensi yang diharapkan sebesar 2000 kg/ha/thn. Hal ini disebabkan sekitar 30% merupakan tanaman tua dan belum menggunakan bahan tanam unggul. Oleh karena itu upaya peningkatan produktivitas kakao nasional salah satu program Gernas kakao adalah melakukan peremajaan tanaman kakao tua maupun tanaman yang tidak produktif dengan menggunakan bahan tanam unggul. Untuk mendukung rehabilitasi kakao tersebut dibutuhkan ketersedian bahan tanam dalam jumlah dan waktu yang tepat,selain itu keterbatasan kebun entres klon-klon unggul baru masih sangat terbatas. Untuk itu sangat diperlukan dukungan teknologi baru untuk mempercepat perbanyakan bahan tanam unggul tersebut melalui penggunakan teknik somatic embryogenesis (SE) diharapkan dapat mendukung penyediaan bibit klonal skala missal. Puslitkoka untuk saat ini menjadi barometer/kiblatnya pengembangan kakao di Indonesia, diharapkan untuk peran serta Puslitkoka dalam menyediakan benih kakao dapat maksimal dalam menunjang keberhasilan Gernas Kakao, harap Dirjen. |
Diposting oleh Andi Nuryadin, SE