06 Juni 2009

Pameran Produk Pertanian dan Makanan - Agro And Food Expo 2009

Sumber Berita : Ditjen PPHP


Jakarta - Pada tanggal 4-7 Juni 2009 kembali dilaksanakan pameran produk pertanian dan makanan yang melibatkan para pelaku agribisnis dari seluruh Indonesia. Pameran produk agribisnis dan makanan Agro and Food Expo ke Sembilan kali ini digelar di Balai Sidang Jakarta Convention Center Jakarta. Pemeran sebagai wadah promosi bagi produk-produk unggulan usaha kecil dan menengah.

Promosi melalui pameran menjadi salah satu upaya memperkenalkan produk dalam negeri yang jumlahnya sangat banyak. Hal ini menjadi penting karena selama ini masih banyak produk dalam negeri khususnya produk agribisnis belum dikenal baik dalam masyarakat. Dengan pameran rutin seperti yang diselenggarakan saat ini tentunya produk-produk tersebut akan dikenal baik di dalam maupun luar negeri.

Seperti tahun-tahun sebelumnya kegiatan pameran Agro and food merupakan pameran terbesar produk dan teknologi pertanian, peterakan, perikanan, perkebunan, dan makanan di Indonesia. Secara umum produk-produk yang ditampilkan pada pameran kali ini sbb:

  • Komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan;
  • Produk makanan dan minuman olahan;
  • Jamu dan obat tradisional;
  • Tanaman hias;
  • Pupuk dan obat-obatan tanaman;
  • Obat-obatan dan pakan ternak;
  • Alat dan mesin pertanian;
  • Teknologi pengolahan makanan dan minuman;
  • Teknologi pengemasan;
  • Peluang investasi, perdagangan dan pengolahan;
  • Hasil-hasil penelitian dan pengembangan;
  • Testing&inspection services;
  • Jasa konsultasi;
  • Dll

Selain itu pada pameran kali ini juga menampilkan obyek-obyek wisata terlengkap dan tempat berlibur di Tanah Air dari Sabang sampai Merauke.

IP Padi 400 untuk Penuhi Kebutuhan Pangan

IP Padi 400
Memenuhi kebutuhan pangan yang terus tumbuh selaras dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,36% per tahun, bukanlah pekerjaan mudah. Berkaitan dengan hal tersebut Badan Litbang Pertanian memperkenalkan program Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 dengan menggunakan dua strategi yaitu rekayasa sosial dan rekayasa teknologi.

Tekanan sistem produksi padi semakin lama semakin berat dan komplek sehingga memerlukan terobosan spektakuler non konvensional untuk mempertahankan kapasitas sistem produksi padi nasional sampai dengan tahun 2020. Konsep IP Padi 400 ditujukan untuk optimalisasi ruang dan waktu, sehingga indeks pertanaman dapat dimaksimalkan. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan dan mensinergikan antara bioteknologi dan hibridisasi konvensional yang didukung oleh sistem perbenihan yang handal. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan benih padi ultra genjah (<>

Dua strategi yang perlu diterapkan pada IP Padi 400 adalah pertama rekayasa sosial. dan rekayasa teknologi. Rekayasa sosial perlu ditangani lebih awal, mengantisipasi perilaku para petani yang belum terbiasa melaksanakan IP Padi 400. Perlu berbagai upaya rekayasa sosial yaitu (a) advokasi (b) pengorganisasian komunitas petani (c) pengembangan jaringan untuk menjalin kerjasama (d) pengembangan kapasitas dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dan (e) pengembangkan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi).

Strategi kedua, yaitu Rekayasa Teknologi dengan menggunakan varietas unggul yang berumur sangat genjah (90-104 hari), berproduksi tinggi, teknologi hemat air, tanam benih langsung, persemaian culikan, serta pengembangan sistem monitoring dini (sebelum tanam, saat persemaian, saat ada padi dipertanaman dan sesudah panen).

Program IP Padi 400 dicapai melalui empat tahap yaitu : (1) Tahap Rancang Bangun dan Penelitian (2008-2014) yang bertumpu pada perakitan padi umur ultra genjah (varietas padi umur kurang dari 90 hari); (2) Tahap Uji Lapang dan Sosialisasi (2009-2010); (3) Tahap Pengembangan (2011- dst) yang akan diterapkan pada lahan sawah seluas 1,5 juta ha; dan (4) Tahap Evaluasi dan Pemantapan (2010-dst).

Saat ini IP Padi 400 telah memasuki tahap uji coba yang dilaksanakan mulai Musim Hujan II 2009 (Januari/Februari 2009) sebagai musim tanam II (MT II) yang dilaksanakn di beberapa Kebun Percobaan yang berlokasi di Pusakanegara (Sukamandi), Muara (Bogor), Maros (Sulsel), Kendalpayak (Malang) dan Pasarmiring (Sumut).

Lampiran

Template by : kendhin x-template.blogspot.com